Foto: Dok.Pribadi |
Keterampilan berbahasa adalah hal yang fundamental yang harus dilatih dan dikembangkan sehingga tidak mengherankan jika banyak bermunculan lembaga studi bahasa untuk memfasilitasinya. Keterampilan fundamental berbahasa yang meliputi empat bagian yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dapat dikembangkan secara sendiri-sendiri maupun secara terintegrasi satu sama lainnya.
Era
milenial dewasa ini yang menyuguhkan informasi secara cepat dan terbuka
sesungguhnya berdampak positif terhadap budaya literasi para pelajar. Informasi
yang bisa didapatkan dari mana saja tentunya ditambah dengan perkembangan
bahasa yang semakin pesat membuat banyak istilah-istilah baru diperbagai bidang
menjadi hal asing dan kurang dipahami maknanya oleh siswa sehingga budaya
literasi harus ditumbuhkan agar siswa mampu secara cepat mengetahui maksud dari
istilah-istilah yang terintegrasi dengan informasi-informasi tertentu secara
tepat. Untuk itu, pembiasaan amat penting dilakukan agar budaya literasi para
pelajar berkembang ke ranah literasi berpikir tingkat tinggi guna menjawab
tantangan perkembangan pola diksi dan variasi kalimat dalam beberapa dekade
terakhir.
Bahasa
Inggris yang dipelajari disekolah terutama sekolah kejuruan memiliki beberapa
tantangan untuk dipelajari dikarenakan secara kontekstual kata dan kalimat berBahasa
Inggris di sekolah kejuruan menggunakan istilah yang bersifat teknis, baik itu
berbentuk teks eksplanasi, eksposisi, maupun laporan. Kemampuan literasi ini
berpengaruh pada hasil belajar dan keterampilan berBahasa Inggris siswa. Oleh
sebab itu, guru Bahasa Inggris pada sekolah kejuruan perlu mengoptimalkan
strategi pembelajaran membaca teks terutama yang berkaitan dengan
istilah-istilah teknis berBahasa Inggris sebagai bagian dari literasi berBahasa
Inggris dalam pembelajaran di sekolah.
Teks
berBahasa Inggris yang terdapat pada materi pelajaran Bahasa Inggris disekolah
kejuruan yang memuat istilah-istilah teknis sesuai jurusan di sekolah tersebut
seyogyanya dapat dikembangkan dalam konteks kehidupan sehari-hari agar siswa
dapat lebih memahami makna dari teks tersebut. Guru berperan sebagai
fasilitator yang mendorong siswa untuk mendiskusikan unsur kebahasaan dan
struktur teks serta untuk memperdalam pemahaman siswa, guru dapat memberi
contoh membuat kalimat pernyataan berdasar SPOK (subject, Predikat, Objek,
Keterangan) yang baik dan memberi contoh membuat kalimat pertanyaaan dengan menggunakan unsur 5W 1H (What, Where,
When, Why, Who, How).
Pembiasaan
literasi berBahasa Inggris dalam pembelajaran Bahasa Inggris di SMK Negeri 1
Kelapa dimulai dengan latihan kegiatan membaca pelan beberapa teks yang berbeda
tema dan ide pokoknya secara klasikal. Tak hanya sekedar membaca, siswa juga
diharuskan untuk menuliskan pemahamannya terhadap isi teks dengan memuat
catatan kecil dan menyiapkan sejumlah pertanyaaan berBahasa Inggris berdasarkan
isi teks dimana jawaban didapatkan berdasarkan hasil diskusi.
Setelah
itu, guru menawarkan kepada siswa untuk maju ke depan kelas membaca teks berBahasa
Inggris sekaligus mengartikannya kedalam bahasa Indonesia tanpa membawa kamus
ataupun catatan lainnya. Kegiatan literasi ini berlanjut pada sesi tanya jawab
para siswa dalam format Bahasa Inggris. Selain memfasilitsi kegiatan literasi
siswa, guru juga bertindak sebagai pengkoreksi baik terhadap arti teks yang
disampaikan siswa maupun terhadap kalimat pertanyaan dan jawaban berBahasa
Inggris yang disampaikan siswa.
Foto: Dok.Pribadi |
Kegiatan
semacam ini dipandang perlu kontinyu dilakukan guru untuk mempopulerkan Bahasa
Inggris sebagai bahasa kedua setelah bahasa indonesia. Teknik yang digunakan
pada literasi ini diharapkan dapat menjadi sebuah kebiasaan pada diri siswa
agar mereka terlatih dalam mengartikan teks berBahasa Inggris yang didalamnya
terdapat kata atau istilah teknis kejuruan dan terbiasa membuat kalimat
pernyataan yang sesuai kaidah kebahasaan dan kalimat pertanyaan sesuai prinsip
5W1H. Manfaatnya, banyak kosa kata baru utamanya istilah-istilah teknis menjadi
familiar bagi mereka yang dapat bermanfaat ketika mereka menjejakkan kaki di
dunia usaha nantinya.
Komentar
Posting Komentar