Langsung ke konten utama

Mendidik Anak Bijak Berteknologi

Sepuluh tahun terakhir ini, dunia memasuki Era Digital dimana generasi muda sekarang menyebutnya dengan istilah "Zaman Now". Setiap manusia yang hidup di era ini hampir semua membutuhkan internet untuk bertahan hidup. Ya, internet sekarang sudah seperti kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Sebelum adanya era digital ini, banyak hal masih menjadi tabu untuk diperbincangkan, tapi sekarang apapun yang menjadi hal tabu dimasa lalu, dapat di akses hanya melalui sentuhan.
Semua ini tidak lepas dari perkembangan pesat perangkat mobile atau lebih dikenal dengan istilah smartphone dan tablet. Penetrasi internet dalam perangkat mobile berandil besar mengubah dunia menjadi seperti sekarang ini. Fakta ini sejalan dengan apa yang dikemukakan Benedict Evans, seorang analis perusahaan teknologi skala dunia dalam presentasinya yang berjudul "Mobile is Eating the World". 
Ia memaparkan bahwa pada tahun 2014 pengguna intenet mencapai hampir 3 miliar dan 2 miliar diantaranya adalah pengguna perangkat mobile. Ia memprediksi pengembangan software dan teknologi komunikasi dan informasi akan bergerak pesat ke arah perangkat mobile dibandingkan dengan Personal Computer dan tahun 2020 ia memperkirakan pengguna internet dengan perangkat mobile berkisar di angka 4 miliar.
Setiap orang tua memang tidak dilarang memiliki perangkat mobile sebagai penunjang aktivitasnya. Alih-alih membatasi diri menggunakan perangkat mobile ketika berada dirumah, banyak orang tua malah membiarkan anak-anaknya bahkan balita-balitanya menggunakan smartphone dan tablet yang tentu saja perangkat mobile tersebut belum mereka butuhkan dalam awal kehidupan mereka. 
Survei yang dilakukan oleh situs seputar balita babies.co.uk di Birmingham, Inggris tahun 2013 memaparkan 55 persen orang tua membiarkan anaknya menggunakan smartphone dan tablet. Di Indonesia sendiri, Kementrian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia memberikan data pada tahun 2014 setidaknya 30 juta anak-anak dan remaja Indonesia adalah pengguna internet, dan perangkat mobile menjadi pilihan utama akses informasi dan akses komunikasi yang mereka gunakan.
Anak-anak yang belum membutuhkan perangkat mobile memang harus ditekankan untuk tidak menggunakannya sampai saat ia benar-benar telah mengetahui kegunaan sesungguhnya dari perangkat mobile tersebut. Orang tua pun harus menyadari bahwa perangkat mobile bukanlah mainan yang dapat menggantikan keberadaan boneka panda ataupun robot mobil-mobilan. Dampak negatif dari penggunaan perangkat mobile yang terlalu dini telah mengintai kesehatan psikis maupun fisik seluruh anak di dunia. 
Laporan berjudul "Toddlers becoming so addicted to iPads they require therapy" yang ditulis oleh Dr Richard Graham dari Nightingale Mental Health Hospital London mengemukakan bahwa kecanduan anak terhadap perangkat mobile saat ini telah mampu disetarakan dengan kecanduan alkohol atau heroin saat perangkat tersebut di ambil alih oleh orang lain. Kerusakan otak bagian depan (Pre Frontal Cortecs) sewaktu-waktu dapat terjadi pada anak yang sering menggunakan perangkat mobile sejak dini. Jika dampak negatif itu telah terlanjur parah di idap anak-anak, anak-anak perlu dipulihkan dengan terapi "detoks digital" yang di Inggris dipatok dengan harga hingga 16.000 poundsterling atau sekitar 315 juta rupiah.
Jika sungguh tidak mungkin untuk menyembunyikan perangkat mobile dari anak-anak setidaknya orang tua harus awaredan memiliki tanggung jawab penuh dalam mendidik anaknya untuk bijak menggunakan teknologi. Orang tua harus memiliki kesadaran bahwa anak meniru dari kebiasaan orang tuanya. Orang tua yang secara intens menggunakan perangkat mobile ketika berada di rumah yang didalamnya terdapat anak-anak akan menjadi magnet yang kuat bagi anak untuk mencontoh perilaku orang tuanya. 
Jika orang tua dapat menahan keinginannya untuk menggunakan perangkat mobile di depan anak-anak, tentunya orang tua juga tidak harus repot untuk melakukan kesepakatan dengan anak tentang waktu anak bermain games atau menonton film menggunakan perangkat mobile.
Namun, apabila perangkat mobile tidak dapat dihindarkan kehadirannya di rumah, orang tua sebaiknya memberikan waktu seminimal mungkin setiap hari anak dapat menggunakan perangkat tersebut dan orang tua pun harus mendampingi saat anak menggunakan perangkat mobile. Penting juga bagi orang tua untuk membuat hari bebas penggunaan perangkat mobile dan mengisi hari tersebut dengan aktivitas edukatif di luar rumah sekaligus membiasakan anak-anak untuk bersosialisasi dan peduli dengan lingkungan.
Prinsipnya, orang tua sebagai contoh pertama dan utama bagi anak-anaknya harus memahami bahwa anak-anak mereka tumbuh dan berkembang di zaman yang berbeda dengan zaman mereka dulu sehingga orang tua tidak dapat memaksakan mendidik anak-anak era milenial dengan cara didikan konvensional agar anak-anak mereka dapat terbentuk pribadi seperti mereka.
 Orang tua yang anaknya tumbuh dan berkembang di era milenial harus berpikir lebih terbuka dan konsisten apa yang ia dikatakan seperti itulah yang akan ia lakukan. Mari bersama-sama menjadi orang tua yang memberi contoh dengan perbuatan dan mendidik anak bijak mengunakan teknologi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manipulasi Gambar Vektor

Gambar Vektor adalah gambar yang terbuat dari unsur garis dan kurva. Sedangkan manipulasi gambar vektor adalah teknik yang dilakukan pada gambar yang sudah ada sebelumnya dengan menambahkan efek dan objek gambar lain yang dibentuk melalui kombinasi titik-titik dan garis dengan menggunakan rumusan matematika tertentu agar lebih menarik. Ciri-ciri gambar vektor adalah sebagai berikut : Ø   Terbentuk dari unsur garis dan kurva Ø   Tidak terlihat pecah saat diperbesar Ø   Kualitas gambar vektor tidak tergantung pada resolusi Ø   Ukuran file gambar relatife kecil Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pengintegrasian manipulasi gambar pada perangkat lunak pengolah vektor adalah : 1.        Menjadikan gambar lebih menarik 2.        Memperindah gambar sesuai kebutuhan cetak 3.        Memperbaiki kualitas gambar 4.        Membuat gambar desain menyerupai gambar aslinya 5.        Menghasilkan efek sketsa pada objek Perangkat lunak dalam pengolahan desain grafis dap

Manipulasi Gambar Raster

Pengertian manipulasi gambar raster adalah teknik yang dilakukan pada gambar raster atau foto yang sudah ada sebelumnya untuk dibuat efek yang lebih unik dan menarik untuk keperluan tertentu dengan memanfaatkan tools dalam software. Manfaat memanipulasi gambar raster atau foto adalah sebagai berikut : 1.        Membuat fokus tertentu pada suatu objek raster. 2.        Membuat objek raster menjadi unik atau menarik. 3.        Membuat objek raster dengan berbagai efek. 4.        Memperbaiki kualitas dari gambar raster. Di bawah ini terdapat beberapa contoh manipulasi objek dengan berbagai teknik dalam memanipulasinya, yaitu : 1.        Teknik Seleksi objek Teknik seleksi objek adalah menyeleksi objek pada bagian tertentu untuk menonjolkan sesuatu pada objek atau memfokuskan kepada bagian yang terseleksi. 2.        Teknik Mewarnai dan Menggabung Objek Teknik ini memanipulasi gambar atau objek dengan memberikan efek pewarnaan kemudian digabung dengan objek atau

INDOOR FARMING: INOVASI PERTANIAN YANG DAPAT DIRINTIS MELALUI SEKOLAH KEJURUAN BERBASIS PERTANIAN

Kondisi cuaca yang tidak menentu di Indonesia, seperti kejadian baru-baru ini di Banjarnegara Jawa Tengah dimana akibat cuaca yang sangat dingin sehingga pada pagi hari, embun yang membasahi daun berubah menjadi embun “upas” atau embun yang membeku pada menyebabkan daun layu dan menghitam berimbas 78 Hektar lahan kentang di daerah tersebut rusak, kekeringan yang menyebabkan tanaman semangka petani Pasuruan terancam gagal panen, Banjir di Brebes membuat ribuan hektar bawang membusuk menjadikan Indonesia nampaknya perlu mencoba cara bertani yang tidak bergantung pada cuaca untuk menghindari gagal panen.   Terlebih lagi, per tahun 2030 populasi di Indonesia diperkirakan 345 juta jiwa berbanding terbalik dengan jumlah petani yang merosot tajam dalam 10 tahun terakhir. Survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), memberikan informasi   jumlah rumah tangga usaha tani di Indonesia pada 2003 sebanyak 31,17 juta kemudian sepuluh tahun berikutnya yaitu tahun 2013 jumlah rumah t